Friday, June 09, 2006

jangan bandingkan soekarno dengan soeharto

kegemaran soeharto: tembak menembak!

beberapa hari lalu, aku baca sebuah artikel di koran lokal. idenya kira-kira gini:

"Mestinya bangsa ini meniru cara Soeharto memperlakukan pendahulunya, Soekarno. Beliau tidak pernah berniat mengadili Presiden RI pertama ini, meski desakan rakyat saat itu sangat kuat. Beliau memegang teguh prinsip mikul dhuwur mendhem jero, menjaga nama baik, memendam kesalahan. Bla bla bla..."

ck ck ck... kedengarannya arif betul ya.

ni orang tau ngga ya, gimana soekarno sebenernya diperlakukan? dalam keadaanm sakit komplikasi, dipenjara di sebuah rumah, wisama yaso di jalan gatot subroto, ngga boleh baca koran, nonton teve, denger radio. diisolasi dari dunia luar, bahkan tragisnya, tak bisa dikunjungi siapapun. dia hanya ditemenin dokter yang tak punya kemampuan speasialisasi.

aku melihat potret kepiluan soekarno dalam buku memoar oei hong kian, dokter gigi percanakan cina, yang merawat soekarno. proklamator indonesia ini terpaksa harus sering mengaku sakit gigi, supaya bisa keluar menemui anak-anaknya. itu pun lewat pintu samping, dengan pengawalan superketat.

bayangkan, rahmawati dan anak-anak soekarno yang lain harus melapor ke penguasa militer untuk bisa bertemu ayahandanya. itu pun dengan waktu yang sangat terbatas.

tak usahlah kita selisik, apakah soekarno dicekoki racun atau diberi obat tidur overdosis. dengan kondisi begitu saja pun, dia memang tidak akan berumur panjang.

soekarno tidak saja dihukum saat masih hidup, tetapi ketika sudah jadi jenazah. soeharto tidak meluluskan permintaan soekarno yang ingin dimakamkan di bogor, di bawah rindang pohon tua yang di sisinya ada sungai kecil, mengalir jernih.

dia "dibuang" ke blitar, dengan alasan itu permintaan keluarga. keluarga siapa? (keluarga cendana kali ya). padahal, soeharto merasa gentar kepada si bung, bahkan saat si bung sudah menjadi jenazah...

"apabila dia dimakamken di dekat pusat negara, bisa menyebabken konsentrasi daripada massa. oleh sebab itu, makamken dia jauh-jauh..." begitu kira-kira "petunjuk"-nya.



kegemaran soekarno: nembak cewek berkelas


itu baru satu hal. kesalahan soekarno dan soeharto pun tidak sama. kesalahan soekarno, itu pun kalau hendak dinamakan kesalahan, adalah persoalan politik, masalah ideologis. sementara soeharto adalah soal korupsi dan pelanggaran HAM.

mulai esde sampe esema, aku dicekoki buku sejarah yang sarat dengan pesan terselubung, bahwa soekarno punya hubungan khusus dengan komunis. di mata kami, para pelajar nan lugu di kampung-kampung sana, soehartolah pahlawan yang menyelamatkan bangsa ini dari cengkraman komunis, manusia-manusia yang tak bertuhan itu!

karena itu, kalo sampe ada temen yang menuduh aku komunis, bisa dipastikan kami akan "main" di lapangan dekat sungai, dan pulang ke rumah dengan bibir pecah-pecah (tapi ngga sampe tenggorokan kering atau susah buang air besar sih).

untunglah belakangan aku tau, soekarno itu bukan komunis, juga bukan liberalis, bahkan bukan agamis. dia hanya orang yang sangat terobsesi dengan persatuan. dia tidak mau tau, seseorang itu komunis, jawa, buddha, miskin, pinter, berkulit gelap, atau ciri apapun. yg penting indonesia!

kalo soal ideologi, dia agak merapat ke kiri karena memang didorong oleh kemuakannya kepada imperialisme dan kapitalisme, yang terbukti hingga hari ini sudah mencabik-cabik jati diri kita sebagai bangsa.

"biarkan kekayaan negeri ini tetap terbenam di bumi, hingga insinyur-insinyur kita sendiri sudah bisa menggalinya".

itu salah satu quote soekarno yang menggambarkan dia manusia yang visioner, seakan dia sudah tahu di tahun 50-an, kelak freeport, newmont, exxon, dsb, akan menguras habis sari-sari tanah negeri ini. nasihat yang diberikannya 50 tahun lalu, namun hingga hari ini belum bisa kita ikuti.

pokoknya mereka beda deh. udah capek nih nulisnya.

oiya, ada kata bijak. "ada orang yang tetap hidup meski sudah berpuluh tahun pergi dari dunia, namun ada juga yang sudah mati, meski masih berada di sini, di sekeliling kita."

itu barangkali cara yang paling efisien untuk membedakan keduanya, paling tidak di hati saya...



13 Comments:

Blogger Gagah Putera Arifianto said...

Bner banget....saya juga baca itu artikelnya...ehem *bole disebut gak korannya?* ehem rasa2nya gak adil bener kalo Soeharto dibilang arif...sementara ratusan ibu dan istri menangis melihat anak dan suaminya hilang entah kemana hanya karena berotak lain dan berpikiran lain dari bapak pembangunan sinting ini....

1:45 PM  
Anonymous Anonymous said...

"sejarah adalah kebohongan yang disepakati"

dan saat ini kesepakatan itu masih berlaku ........

2:34 AM  
Anonymous Anonymous said...

salam nasional,,MERDEKA!!MERDEKA!!MERDEKA!!
salam kenal, saya mau beri komentar tentang tulisan ini. saya tidak menyalahkan sikap reaktif anak bangsa hari ini terhadap para pendahulu-pendahulu kita. jika kita perhatikan,putra-putri Indonesia berubah menjadi arogan, bengis, a etika dan a moral yang maknanya a historis. aku sebagai anak bangsa hanya mengingatkan kembali kepada seluruh saudara-saudaraku sebangsa setanah air bahwa hari ini bangsaku mirip menyerupai bayi..apa maknanya?, bayi adalah sosok manusia yang tidak punya malu, bayi mau buang air kecil didepan orang banyak dia buang, mau buang air besar dia buang..kenapa bayi seperti itu? karena bayi belum berilmu. bangsaku hari ini hilang malunya karena ilmu bangsanya hilang. akhirnya bangsa ini, seakan-akan tidak pernah mengenal peradaban dan semakin mengerikan. bangsa Indonesia sebagai fondamen NKRI sedikit demi sedikit terpecah... oleh karena itu, kembalilah kita kepada jati diri bangsa ini yaitu kembali kepada PANCASILA dengan wadahnya UUD 1945 bukan konstitusi hari ini yang "mereka" hancurkan semenjak 1999 hingga detik ini.

4:16 PM  
Anonymous Anonymous said...

dizzy itu nama saya, senang jika bisa bertukar pikiran dengan bung..

bung bisa kirim pesan ke alamat saya di nicen4it_up@yahoo.com
komentar saya jangan lupa dibaca.

5:03 PM  
Blogger h'zent said...

terimaskasi atas infonya, sedikitnya ada beberapa yang saya sadari.

memang manusia tetap manusia, ada benar dan salahnya,..

manusia punya kekurangan dan kelebihan masing2,..

semoga bangsa ini mendapat peminpin yang arif dan bijak dan mampu mengangkat kehidupan bangsa menjadi jauh lebih baek dan lebih diakui dunia

1:48 AM  
Anonymous Anonymous said...

INDONESIA MERDEKA

9:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

setuju um... setuju banget...

3:15 AM  
Blogger 2-peace-2 said...

sudah saatnya mata kita yang telah dibutakan selama ini mulai bisa melihat hitam putihnya "kisah" yang dilakonkan katanya sih "Bapak Pambangunan" yang patutnya "Bapak Pembuangan" hahaha

8:01 AM  
Anonymous Anonymous said...

Dari mulai garangnya sang proklamator sampai gemulainya presiden kita sekarang, mereka tetaplah pemimpin kita. Yang harus tetap kita hargai jasanya dan jangan dileburkan dengan sebesar apapun kesalahannya. karena meereka tetaplah manusia yang punya sisi hitam dan putih dalam dirinya.

12:26 PM  
Anonymous Anonymous said...

Setiap pemimpin ada sisi baik dan sisi buruknya. Soekarno juga punya banyak sisi buruk yang tidak disadari publik. Tugas generasi muda adalah mengetahui sisi baik dan sisi buruk pemimpin sehingga kita bisa belajar. Di jaman Soekarno, ribuan lawan politiknya di penjara tanpa proses pengadilan. Grup musik Koes Plus dipenjara karena menyanyikan lagu "ngak ngik ngok", Sutan Sjahrir, penjuang kemerdekaan yang sangat berjasa, juga dipenjara dan akhirnya meninggal di luar negeri. Jadi tidak tepat juga kalau dikatakan tidak ada pelanggaran HAM pada jaman Soekarno.

7:19 PM  
Blogger Unknown said...

Yang jelas kalo ga ada pak Budi Utomo rakyat Indonesia masih goblok.. kalo ga ada Pak Karno Indonesia ga bisa merdeka.. kalo ga ada Pak Harto Indonesia sudah bubar sendiri2 karena sok pintar dan ga bisa berkembang kayak sekarang. Namanya usaha kalau mau cepat maju ya hutang, eh kok malah Pak Harto yang disalahin. Kalau cari yang salah yang salah itu Inggris yang ga mau njajah kita. Hahaha.
Tinggal generasi sekarang ini yang mesti bersyukur sudah bisa hidup enak, internetan, mobil motor dimana2. Ga perlu ngomong2in kejelekan pemimpinmu, itu yg bikin ga maju2 karena membuang waktu utk nyalahin org yg sudah ga ada.

6:54 AM  
Blogger Unknown said...

Mantep....gw demen tulisannya..cerdas banget.

3:50 PM  
Anonymous Anonymous said...

Ini baru keren

4:54 AM  

Post a Comment

<< Home