ingin pulang ke desa
berada di sini, di antara lenguhan kerbau dan bunyi lonceng sepeda, melihat sinar matahari dari tepi langit sana, tiba-tiba sudah terjebak pada titik-titik embun di pucuk-pucuk ilalang, membuat kota tempatku hidup bisa kubayangkan dengan cara lain...
riuh deru, kepungan debu, topeng kepura-puraan manusia-manusia sok sibuk yang sebenarnya tak pernah peduli apapun kecuali dirinya...
"gerbang" menuju desaku, sekitar 15 km lagi
di sini mereka tak pernah menyembunyikan kerut-kerut di wajah, karena itu memang monumen sejarah, berapa tonggak usia telah dilangkah...
bukan seperti di sana, kulit wajah sampai lelah menahan timpaan berlapis topeng kosmetika dengan sederet rumus kimia (termasuk titanium dioksida, yang sebenernya merupakan bahan pemutih cat, tapi banyak dipakai untuk body and face whitening)
apa sih yang ku dan kau cari di sana? pendapatan lebih besar, untuk pengeluaran yang lebih besar pula? nutrisi yang lebih baik, untuk menghadapi polusi yang lebih ganas? hidup ini sendiri sudah absurd, dan makin-makin absurd pula kalau di sana... roda kesia-siaan berputar lebih cepat, seperti buru-burunya angkot mengejar setoran.
tapi apa bener aku mau di sini? di desa yang belum tentu ada di peta-peta?
boleh kujawab nanti saja ya? buru-buru neh mau balik ke kota!
6 Comments:
yakin pengen pulang?
ngga tau neh :( semua terasa menyebalkan, membosankan grrgh!
naaaah gini dong, gambar fotonya bagus baguuuus euy
Hmm I love the idea behind this website, very unique.
»
Hallo I absolutely adore your site. You have beautiful graphics I have ever seen.
»
desa, sesuatu yang dirindukan, sesuatu untuk ditinggalkan...hanya karena perputaran uangnya dikit, dan sekolahnya sakit
Post a Comment
<< Home