lelaki bisa bersetubuh tanpa jiwa
//gadis 1//
ada apa denganmu? saat kutatap, di dirimu hanya ada
sepasang mata, seperti mata-mata yang lain…
bibir itu, hilang di antara seribu bibir yang pernah kucium,
sesosok tubuh, tiada beda dengan tubuh-tubuh yang pernah terselip di bawah tubuhku, tak meninggalkan kenangan apapun…
//gadis 2//
jangan memelas begitu… aku tak pernah suka
menangkap hati yang jatuh
tangisan tak mengubah apa-apa karena
air mata tak menyuburkan rasa yang layu
tak menunda kekalahan lebih lama
//gadis kesekian//
bangunlah gadis kecil. ruas waktumu denganku
sudah sampai ke ujungnya
cari tubuh-tubuh lain
usai deru napasnya, ada uang kontan
tadi belum cukup kan? katamu emak sakit di kampung
eh, siapa tadi namamu?
“aku ingin menjadi, atau setidaknya menjadi seperti laki-laki, yang bisa menjelajahi tubuh wanita tanpa rasa apa-apa; yang percaya bahwa cinta sejati tak harus satu, karena setiap cinta punya kepenuhannya sendiri-sendiri; yang bisa meminjam bibir seorang wanita untuk menghapus bekas bibir wanita lain di bibirnya”
gw sampe diem denger pengakuan lo yg begitu desperate, atau minjem istilahmu, pathetic!
lu sebenernya muak banget kan dengan laki-laki, tapi lu ngga punya pilihan lain untuk dicintai--belum cukup bahan untuk jadi lesbi. tapi jadi wanita budha berjilbab udah kan?
“sialnya, ngga ada yang bisa menggantikan deru napasnya di belakang telingaku. kami dikutuk untuk membutuhkan sesuatu yang kami benci!”
gw diem lagi …………
eh, lu inget ngga? quote dari film kungfu itu? seorang wanita mestinya punya tiga hati; satu untuk seluruh dunia, satu untuk seseorang yang dia cintai, dan satu untuknya sendiri.
yup, dunia kecil yang sunyi dari luka, hati yang selalu perawan, walau tubuh dan kedua hatimu yang lain, robek tercabik-cabik.
oiya, lu tau ngga, napa ngga ada pelacur laki-laki? karena mereka, eh kami ding, emang udah pelacur dari sononya… bisa bersetubuh tanpa jiwa...
iya sih, namanya juga bersetubuh, kan bukan bersejiwa.
catatan: bait gadis1 dari //love// oleh pablo neruda. mucchas gracias, señor neruda!
8 Comments:
bner banget mas....kita ini memang pelacur sakit jiwa...eh..tanpa jiwa.
BTW, itu "Dalem" banget ya yang wanita-wanita itu, kyknya nyindir sesuatu ya....:D
kalo lelaki bersetubuh tanpa sayang banyak
kayak cerpennya .. aduh lupa sapa ...
"Maukah kamu menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu"
ashadi siregar kali ...
btw, silahkan ngelink mas ... malah blog mas sudah saya add link di blog saya tanpa saya minta ijin .. heheh
hati-hati, tulisan ini bisa mendatangkan gugatan dari aktivis lelaki. :))
yup, cerpen hamsad rangkuti. tp kita melacur kok ngga dibayar ya? huehehe. ironic!
nice!.. dan realitas di luar sana emmang kita bisa bersetubuh tanpa jiwa.... apapun tujuannya... kenikmatan?? whew.. even yg bersuami istri pun melakukan demi suatu nama kenikmatan halal kan??
be te we jilbab tapi budha? ga ada yg salah
mo comment apa ya? lg blank sejak semalem.
selain bibir...masih adakah bekas bagian tubuhnya yang lain di tubuhmu yang bisa kuhapus bagian tubuhku yang lain?
(kok ada dua kata asing di kalimatku barusan?)
satu dari tujuh dosa sosial kata Mahatma Gandhi : KEnikmatan tanpa nurani
Post a Comment
<< Home