Tuhan
Tuhan sedang di mana minggu ini?
darah kembali tumpah di timur tengah... sebagian besar mengucur dari tubuh lemah anak-anak palestina. tapi di israel ada juga kematian orang-orang "tak berdosa".
ini kekerasan yang memuakkan! tanah gersang itu sudah menyedot terlalu banyak korban nyawa, mulai dari zaman dongeng-dongeng di kitab suci, sampai pada realita hari ini.
mengapa tuhan membiarkan nyawa-nyawa ciptaannya dibantai semena-mena? mengapa dia biarkan kemuliaannya diinjak-injak sepatu lars tentara? mengapa menara masjid dan gereja begitu gampangnya rubuh dihantam bom, padahal di sana namanya diseru, dipuja-puja?
ada perjanjian apa antara tuhan dan iblis, hingga dia tak bisa berbuat apa-apa dalam masa kekuasaan iblis ini?
apa sih susahnya membatalkan perjanjian itu, kalau memang ada? mengapa jadi begitu digdayanya iblis, salah satu ciptaan tuhan, seperti kita-kita ini?
saya sedih, melihat teriakan takbir hilang gema di antara deru roket pembawa maut, mestinya engkau lebih sedih lagi, sebab takbir itu bukti keagunganmu.
engkau sedang di mana? berlibur? merenung? menyesali pemberian kewenangan kepada iblis sampai hari perhitungan?
kami marah, tapi kami lemah...
kami masih belum ingin mati, sebab di seberang sana, semuanya lebih tak pasti lagi...
1 Comments:
Wajar kita bertanya "Tuhan di mana, kalau melihat begitu banyak penyembahnya tersiska dan teraniaya". Seolah-olah Tuhan tidak peduli dan meninggalkan mereka. Begitu teganya Tuhan, ya? memang kalau dilihat secara kasat mata tanpa ilmu agama kelihatannya Tuhan seperti itu.
Tapi dalam agama Islam, hal ini salah besar, Tuhan tidak pernah meninggalkan apalagi menyia-nyiakan hamba-hamba yang tulus ikhlas menyembah dan berdoa padanya. Lho, trus bagaimana menjelaskan kejadian di atas.
Firman Allah dalam al-Quran surah bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Manusia yang paling mulia derajadnya disisi Allah adalah yang paling takwa dan beriman padanya.
Tujuan diciptakannya musibah dan cobaan hidup adalah untuk menyaring atau menguji manusia mana yang tetap beriman dalam kesusahan hidup. Karena tidak ada manusia mengatakan "Aku beriman" kecuali Allah akan mengadakan ujian padanya. JIka ia lulus ujian ini maka akan naik derajadnya di mata ALlah dan tiada lain balasannya adalah surga yang kenikmatan di dalammnya jauuh lebih besar daripada seluruh kenikmatan dunia.
Kalau seperti itu hakekatnya ujian, maka tak ada seorangpun muslim di dunia ini yang menyambut ujian dari TUhannya kecuali dengan penuh suka cita. Bahkan jika sehari saja mereka tidak mendapati ujian dalam hidupnya, mereka sadar bahwa Allah tidak sayang lagi pada mereka....
Post a Comment
<< Home