Friday, August 12, 2005

menyerang ahmadiyah, menjual tuhan

sedih rasanya, melihat sekelompok orang yang merasa paling mengenal dan dikenal tuhan, menyerang sekelompok lainnya yang justru sedang berusaha keras memahami tuhan, atau paling tidak melakukan sesuatu yang masih ada hubungannya juga dengan tuhan...

di sisi lain, banyak orang yang nyata-nyata menjual-jual tuhan, (misalnya, menjadi agen "dukungan tuhan" bagi kandidat tertentu dalam pilkada kemarin) malah tak diapa-apai.

dari referensi yang saya punya (maaf kalau referensi ini kurang komprehensif), ahmadiyah sebenarnya tak jelek-jelek amat. dalam beberapa hal, mereka malah sangat islami, dalam arti anti kolonialisme, anti dekadensi moral, anti kemiskinan, sangat menonjolkan kemandirian dan kewirausahaan, berpikiran damai, pokoknya nilai-nilai islam-lah. dawam raharjo, seorang cendikiawan muslim yang disegani, malah berani mengatakan, ahmadiyah itu muhammadiyah-nya pakistan. artinya, kedua organisasi ini, sama-sama membawa semangat pembaruan islam, bukan dengan menjadi liberal tak menentu, tetapi justru kembali ke akar ajarannya.

persoalannya barangkali adalah klaim kerasulan mirza ghulam ahmad, sang pendiri sekte ini. tapi ini pun pantas diperdebatkan karena setelah saya telusuri ke dalam website, juga buku-buku dan artikel yang ditulis orang ahmadiyah sendiri, mereka juga bersyahadat tentang kerasulan muhammad saw.

tapi sudah menjadi cacat kita, kaum beragama di indonesia, merasa sudah memahami persoalan, padahal yang digenggamnya barulah sepotong fakta. persis seperti semut yang berdebat tentang bentuk seekor gajah. yang merayap di belalai mengatakan gajah itu seperti pipa raksasa nan fleksibel, sementara yang bertengger di gading bersikukuh gajah adalah tombak runcing yang kokoh. konon pula semut yang terjebak di dekat "maaf" dubur si gajah, maka dia haqqul yaqin gajah itu sejenis gua yang lembab, hangat, dan berbau.

musuh islam bukanlah ahmadiyah, juga bukan kristen, hindu, buddha, dan semua agama dan aliran kepercayaan, tetapi mereka yang tidak lagi mengakui agama dan menuhankan tuhan, dan karenanya berperilaku bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

mereka bisa berada di dalam agama itu sendiri, bahkan tampil dalam sosok yang sangat agamawi, karena memang dengan culasnya, mengenakan semua atribut agama, baik dalam nama dan gelar-gelar, cara berbusana, sampai logat bicara.

islam bukanlah sepotong serban, tetapi hati yang ikhlas dan tawakkal kepada allah. kristen bukan kalung salib sebesar kepalan tangan, tetapi jiwa yang penuh cinta kasih kepada siapa saja. buddha juga bukanlah kepala yang plontos, tetapi jiwa yang jernih, bersih dari segala keinginan-keinginan duniawi, dan seterusnya.

merasa diri menjadi wakil tuhan di muka bumi, sehingga punya hak untuk membinasakan orang yang "berbeda" bisa-bisa malah mendatangkan murka-nya, karena dia tak pernah merasa mengangkat kita menjadi wakil-nya.

hati-hati, jangan sampai menjadi semut di dubur gajah. kacian banget deh lu!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home